Awal kisah dimulai
Bermula ketika ada project disalah satu perusahaan terkait email server Zimbra, project untuk migrasi dan upgrade system email mereka, posisi saat ini email server mereka menggunakan zimbra versi 8.5 dengan sistem operasi SLES 11 SP 4. Rencananya akan di upgrade ke zimbra versi terbaru yaitu versi 8.8.8. Namun untuk versi terbaru ini, SLES sudah tidak didukung lagi sehingga mesti menggunakan sistem operasi yang lain yang didukung, yaitu bisa Ubuntu 14.04, Ubuntu 16.04, Centos 6 maupun Centos 7. Akhirnya pilihan jatuh kepada Centos 7. Akhirnya proses upgrade zimbra ini menggunakan skema Install baru di server baru dan melakukan backup data dari server lama dan diimport ke server baru.
Proses Instalasi dan Export Data
Proses instalasi zimbra di server baru berjalan lancar tanpa ada kendala, dilanjutkan dengan export data mailbox di server lama, server mailbox pada server lama ada sekitar 9 mailbox dengan besar data masing-masing sekitar 400-500 GB. Untuk export data ini datanya disimpan di server NFS yang telah dimounting di masing-masing server mailbox, proses export berjalan lancar tanpa kendala, hanya saja membutuhkan waktu lumayan lama. Untuk backup ini saya dibantu senior saya yaitu om Ahmad Imanudin.
Masalah pertama dimulai
Posisi data hasil backup saat ini berada di dalam 1 server NFS yang dimounting di masing-masing mailbox, jadi semua mailbox mengacu ke 1 server NFS yang sama. Masuk proses import, disini saya coba import dimulai dari mailbox 9, ketika scanning account yang ada pada data backup ternyata ada kegagalan, dimana pesannya mengatakan seperti ini kira-kira, “data directory tidak bisa dibaca, silakan periksa kembali permission anda” ternyata saya cek memang permission nya hanya root yang bisa rw, sedangkan user dan other tidak bisa apa-apa. Akhirnya saya chmod dahulu data backup tersebut, wahh ternyata proses chmod nya sangat lama, karena datanya banyak dan kecil-kecil, ditambah karena lokasi nya berada di server NFS, sehingga proses chmod menjadi lama. Saya tunggu sekitaran 2 jam sepertinya, sambil makan-makan saya tunggu dan akhirnya chmod selesai, saya lanjutkan lagi proses scanningnya dan berhasil, semua akun data backup terdeteksi dan proses import mulai berjalan. 1 mailbox posisi sudah import dan lumayan cepat saat ini.
Kemudian saya lanjut import data di mailbox lain, disini mailbox 8, seperti biasa, dimulai dengan chmod karena belajar dari pengalaman, proses chmod lumayan lama. Setelah proses chmod saya lanjutkan import dan berhasil jalan untuk import nya.
Karena saya menganggap 2 mailbox tadi berhasil, saya lanjut ke mailbox 7, saya mulai chmod dahulu, awal mula chmod berjalan lancar, namun ndilalahnya, proses nya diluar harapan saya. Proses chmod dimulai dari sore hari, namun hingga keesokan hari nya belum selesai, kemudian saya cek prosesnya kok berhenti yaa?…..
Saya coba cek juga status proses import data di mailbox 8 dan 9, dan wadawwww kok di cek log, proses nya berhenti jugaa??….. Disini saya mulai curiga, jangan-jangan server NFS nya bermasalah, saya cek log /var/log/message dan ternyata keliatan problem nya, yaitu not responding, timed out. Benar ternyata koneksi ke server NFS nya bermasalah, proses chmod di mailbox 7 saya coba stop dan saya tunggu sebentar, saya cek kembali log proses import di mailbox 8 dan 9 akhirnya proses import berjalan kembali.
Masalah Lain Muncul
Melihat proses import mailbox 8 dan 9 berjalan, saya coba import lagi di mailbox lainnya, namun berkaca dari kejadian sebelumnya, saya koordinasi dengan om Ahmad, dan akhirnya coba request server NFS baru untuk proses export import. Setelah NFS baru siap, saya mount di mailbox 3, 4, 5 dan 6. Pertama-tama saya export kembali data dari server lama supaya data backup masuknya ke server NFS yang baru. Proses backup bisa dibilang cukup cepat, dan dilanjutkan proses import.
Import dimulai dari mailbox 3, lalu mailbox 4, lalu 5 dan terakhir 6. Saya cek proses import berjalan lancar. Sekitar keesokan hari nya, saya cek statusnya, lohhhh kok disk yang sudah terpakai sekitar 80% dari space 1 TB. Padahal saya cek di server lama, data mailbox hanya sekitar 400 GB. Wahhh pasti ada yang ga beres ini. Saya kembali koordinasi kembali dengan senior saya. Disuruh coba open thread di forum terkait kendala ini. Kendala proses import data yang melebihi size aslinya di server lama.
Ini ada sedikit contoh thread yang saya buat di forum tersebut.
Kalau dilihat, bahasa inggris saya masih sedikit kacau yaa.. 😀 maklum ada sedikit bantuan google translate 😀
Dilanjut saya cek keesokan harinya, muncul email notifikasi bahwa proses import mailbox 3 interupted, saya cek ternyata disk sudah penuh, wahhhh…. saya kaget, kok bisa penuh padahal data di server aslinya tidak segitu. Dilanjut notif email lain datang, menginformasikan proses import mailbox 4 interupted, saya cek kasusnya sama. Saya pun mulai pusing 😀
Masalah Perlahan Mulai Teratasi
Setelah berpusing-pusing ria dengan kasus sebelumnya, setelah adanya notif interupted tersebut, setiap mailbox saya jalankan proses deduplicate untuk mengamankan space disk, proses deduplicate ternyata ampuh dan mampu mengurangi hingga sekitar 400 GB.
Setelah deduplicate selesai, saya lanjut lagi proses import data dan akhirnya satu persatu mailbox bisa selesai proses importnya.. Alhamdulillah…
Update hingga saat ini proses import mailbox berjalan lancar, sudah sekitar 5 mailbox berhasil terestore datanya, tersisa 4 mailbox yang proses importnya masih berjalan hingga saat ini. Kita doakan saja semoga proses import berjalan dengan aman dan bisa sukses supaya project bisa cepat selesai dengan hasil yang sesuai harapan. Aamiin
Rizky Pratama. Tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Seorang IT di salah satu perusahaan IT. Pengguna Mac, Linux dan Windows
Selain sebagai penulis di blog ini, saya juga penulis di blog saya yang lain, yaitu https://pratama.biz.id
Hidup memang rumit gan, tetap semangat menjalani hidup!
Wah iya nih pak, serumit hidup bapak :D, makasih semangat nya pak!