Suasana Kereta Commuter Line Pagi Itu

Posted by

Hari Senin, awal pekan dalam seminggu, ada juga yang bilang, hari Minggu yang merupakan awal pekan, tapi bagi saya, hari Minggu merupakan akhir pekan, dan awal pekan yaitu hari Senin. Pagi itu saya ada pekerjaan monitoring setelah switching sistem email di salah satu klien di daerah Bogor. Pagi itu saya harus berangkat lebih awal daripada biasanya, yaitu pukul 6 pagi dari rumah sudah OTW menuju stasiun Kranji. Sampai stasiun ternyata sudah banyak penumpang yang sedang menunggu commuterline datang.

Menunggu sekitar 10 menitan, akhirnya kereta itu pun tiba, Commuter Line Bekasi – Jakarta Kota, via Manggarai. Terlihat dari luar, suasana didalam kereta sudah penuh sesak. Pintu kereta pun terbuka, seluruh penumpang yang menunggu tadi berebutan masuk ke dalam kereta, begitupun saya. Dan benar saja, berangkat naik kereta lebih pagi, ternyata suasananya lebih menyeramkan dibandingkan 2 atau 3 kereta setelahnya itu.

Masuk stasiun Cakung, bertambah lagi penumpangnya, yang sebelumnya sudah hampir penuh sesak, saat ini sudah (sangat) sesak sekali. Saya yang tadinya berdiri dekat pintu, mulai terdorong masuk ke tengah, dan pegangan saya pun terlepas.

Masuk stasiun Klender, penumpang makin bertambah, padahal jika dilihat, keadaan kereta sudah sangat sesak, dan apabila penumpang diluar tetap memaksakan masuk, yang sudah didalam akan lebih tersiksa lagi, badan gabisa gerak karena tergencet oleh penumpang lain. Petugas KA pun sudah mengimbau, untuk tidak memaksakan masuk kereta untuk penumpang yang masih diluar, tapi imbauan hanyalah imbauan. Penumpang yang sedang dalam keadaan terburu-buru, daripada telat masuk kantor, lebih baik berdesak-desakan di dalam kereta.

Kereta berjalan, penumpang yang berdesakan mulai mendorong satu sama lain mengikuti gerakan dan goncangan kereta. Saya yang tidak dapat pegangan, hanya mengikut arus saja. Kereta menambah kecepatan dengan tidak santai, membuat penumpang terdorong ke belakang, kereta ngerem tidak santai, penumpang terdorong ke depan, Jadi teringat pelajaran Fisika dulu, berkaitan dengan hukum Newton 1 yang berbunyi “Jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap.”

Sumber : https://mustarikulilmi.blogspot.com/2018/05/bunyi-hukum-newton-123-rumus-beserta.html

Jatinegara sudah dilewati, masuk stasiun Manggarai, saya yang dari Kranji sampai Manggarai gabisa gerak, akhirnya di Manggarai, saya langsung bergegas keluar kereta untuk meregangkan badan, mulai terasa pegal dibeberapa titik.

Dari Manggarai, saya berpindah kereta menuju kereta kearah Bogor. Dan Alhamdulillah kereta kearah Bogor pagi itu tidak sepadat kereta Bekasi – Jakarta Kota. Malah bisa dibilang sedikit lengang. Mungkin karena mayoritas penduduk yang berada di pinggiran Jakarta, weekday beraktifitas di Jakarta, membuat pergerakan penduduk ke arah Jakarta dari pinggiran Jakarta sangat banyak, dibanding sebaliknya.

Tapi ada satu hal yang membuat saya heran. Kenapa kereta kearah Bogor pagi itu lebih banyak keretanya dibanding kereta Bekasi – Jakarta Kota? selang waktu antar kereta yang kearah Bogor pagi itu kalau diperhatikan, setiap 2-3-5 menit sekali selalu ada, tapi kereta Bekasi – Jakarta Kota, selang waktu antar keretanya bisa sampai 10 bahkan 15 menit sekali sehingga membuat penumpukan penumpang di stasiun line Bekasi – Jakarta Kota. Padahal kan aktivitas penduduk di pagi hari, mayoritas bergerak kearah Jakarta, bukan sebaliknya.

Mungkin sedikit saran untuk KAI, untuk jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari, kereta dengan line Bekasi – Jakarta Kota bisa diperbanyak lagi untuk mengurangi kepadatan penumpang, dan semoga juga proyek Double Double Track bisa segera selesai minimal sampai stasiun Bekasi secepatnya supaya KAJJ tidak menganggu Commuter Line di pagi hari yang selalu padat penumpang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.